Meningkatkan Konversi Penjualan dengan Sales Funnel

Meningkatkan Konversi Penjualan dengan Sales Funnel


Mengumpulkan database email pelanggan merupakan salah satu langkah sukses dalam bisnis online. Dengan mendatangkan traffic sebanyak-banyaknya tujuan utamanya bukan hanya soal mendapatkan konversi penjualan, namun juga untuk menjaring database terutama email Kenapa menjaring database menjadi pentig karena kebanyakan pelanggan tidak membeli saat pertama kali mengunjungi toko online kita.
Dalam artikel tentang "traffic temperature" sebelumnya, kita juga sudah membahas bahwa pelung terjadinya banyak konversi penjualan adalah saat seseorang sudah menjadi traffic hot kita.

Perhatikan data-data berikut:
  • -Rata-rata tingkat konversi penjualan dalam bisnis online adalah 2 % -- > Sumber: wordstreame.com
  • -Konversi di facebook tidak lebih dari 3% -- > Sumber: selesforse.com
  • -Tahukah, bahwa rata-rata butuh 25 kali sesorang melihat iklan kita baru ia terkonversi menjadi pelanggan?

Lalu bagaimana caranya meningkatkan conversi penjualan?
Dalam dunia marketing , sistem ini sering disebut SALES FUNNEL


Seles Funnel bisa jadi sangat rumit, Namun disini kita akan mempelajari salah satu teknik yang sangat sederhana yang juga dapat mengkonversi penjualan dengan baik.



 

Walaupun funnel ada bermacam-macam . Umumnya ada 3 bagian besar, yaitu:

1. Top of The Funnel (TOFU)

Tujuannya attract atau “menarik” orang untuk masuk ke funnel.
Kuncinya teletak di sumber traffic atau pengunjung. 
Landing page yang menarik juga berperan sangat penting

2. Middle of The Funnel (MOFU)

Orang yang sudah melalui tahap pertama ini juga sering disebut leads atau prospect.
Pada tahap ini tujuan Kita adalah mengkonversi seseorang menjadi pembeli.
Ini titik dimana seseorang kita yakini untuk membeli produk kita dan menjadi pelanggan Kita.

3. Bottom of The Funnel (BOFU)

Tujuannya close atau menutup proses penjualan dan mempersiapkan pembeli untuk membeli produk selanjutnya. Jadi setelah seseorang membeli langsung tawarkan produk lainnya kepada pembeli itu.
Kecenrungan orang yang baru membeli akan lebih mudah membeli lagi jika ditawari dalam waktu yang lebih dekat dibanding penawaran yang diberikan dalam waktu yang lebih lama dari tawaran pertama.

Disini transaksi sudah terjadi dan pelanggan kita arahkan untuk kembali atau merekomendasikan orang lain untuk masuk ke atas funnel.

Kuncinya terletak di CTA atau Call To Action dan cara kita menulis iklan
CTA adalah sebuah kata atau kalimat yang berisi perintah untuk melakukan sebuah aksi tertentu.
Contoh:
- Klick Disini
- Beli
- Hubungi Kami Disini
- Beli sekarang, dll


Apa yang Kita Butuhkan agar sistem seles funnel ini berjalan secara otomatis?
  • - Sumber traffic yang konstan -- > 
  • - Landing page yang baik (optional) -- >
  • - Layanan email marketing atau menyewa CS -- > 

Kenapa harus mempelajari sales funnel ?


Seles funnel mindset

Tidak semua orang yang menemukan bisnis Kita di internet langsung membeli.
Penjualan jarang terjadi “DIDEPAN” funnel, inilah alasan kenapa Toko online, iklan facebook, Instagram, jarang menghasilkan penjualan.
Jadi tugas Kita adalah mengarahkan orang-orang yang masuk di depan funnel (Top Of The Funnel) menjadi pembeli, melalui tiap tahap funnel.

Mengoptimasi Sales Funnel

Apa tujuan akhir konsumen kita ?
Susunlah tujuan akhir ini kedalam sebuah tangga penawaran.
Tangga penawaran pada dasanya adalah menyusun semua produk yang dimiliki mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Pelanggan yang baru pertama kali mengunjungi toko online akan ditawari dengan produk paling murah, kemudian secara bertahap akan diarahkan ke produk yang paling mahal.

  • -Menjual berbagai produk (yang biasanya saling melengkapi) ke pembeli yang sama. Agar teknik ini berhasil semua produk yang dijual mulai dari yang paling murah sampai yang mahal sebaiknya saling melengkapi atau yang berhubungan.
  • -Mulai dari produk paling akhir. Produk apa paling premium apa yang dimiliki. Letakan produk ini dipaling akhir dari autoresponder email marketing.
  • -Tawarkan produk yang lain secara bertahap hingga ke produk yang paling premium.

Contoh:
Kita menjual produk kecantikan. Produk premium adalah perawatan klinik, yang lebih murah adalah masker wajah dan yang paling murah adalah krim kecantikan.
Maka ketika ada pelanggan baru, produk yang pertama ditawarkan adalah krim kecantikan, kemudian digiring untuk membeli masker wajah, hingga akhirnya ke produk premium perawatan klinik.




Produk yang ditawarkan paling bawah disebut Produk Penetrasi atau ada juga yang menawarkan produk Lead Magnet. Tujuan pada tahap ini bukan mencari profit tapi untuk lebih untuk menjaring database pelangga terutama data emailnya.


Setelah Produk penetrasinya diambil, jalankan funnel Kita
Setelah mendapatkan data email Kirimkan pesan


ISI PESAN SALES FUNNEL

1. Pesan Cuci Otak

Pesan pertama yang dikirimkan adalah pesan Cuci Otak atau Indoktrinasi.
Disini Kita tidak benar-benar melakukan penjualan, namun lebih mencuci bawah sadar calon pelanggan dengan pesan satu arah yang membertahu seseorang itu harus berbuat apa.

Contoh:
Ketika mendapatkan alamat email kirimkan pesan kurang lebih seperti ini:
Halo, Perkenalkan Kami adalah perusahaan jasa rental mobil terbaik dan Kami yakin anda membutuhkan jasa kami.
Kami adalah perusahaan yang bagus (Berikan alasan kenapa bagus)
Kami memiliki sertifikasi (Masukan datanya)
…….. < -- dan seterisnya -- >

-- > Lebih seperti berkenalan, namun berisi doktrin

Pada bagian bawah pesan jangan lupa pernyataan untuk mengajak mereka mem follow kita di akun sosial media milik kita.

Contoh:
Jangan lupa Follow kami di akun Sosial media Kami ya….. < -- masukan Link Akun Sosial medianya -- >

2. Pesan Interaksi

Tujuan:
Mengubah leads (prospek) menjadi buyer (orang yang beli).

Pesan Interaksi memiliki beberapa Sudut Pandang, antara lain:

a. Benefit atau Hasrat -- >Produk selanjutnya yang mau diupgrade

Ulangi lagi kenapa seseorang harus membeli produk ini.

Contoh:
Ibu sudah membeli totol jerawat, mau wajah lebih mulus dan cantik
Crim ini dapat menolong ibu.

b. Alasan logis

Beberapa orang tidak tertarik secara emosional, namun karena alasan logis.

c. Rasa Takut



Demikianlah artikel tentang “Meningkatkan Konversi Penjualan dengan Sales Funnel”. Sales Funnel ibarat jalan yang kita bangun untuk mengarahkan pelanggan menjadi pembeli. Kita dapat menggunakan salah satu layanan email marketing berikut untuk mulai membangun Sales Funnel dan menjaring database email pelanggan……
Mulai Membangun Database Dengan layanan Email Marketing Terpercaya Ini, 
LihatTutupKomentar